Rumah Baruku Ternyata Angker


Pagi itu jam walkerku berdering menunjukkan pukul 06.00 wib pagi, aku langsung bangun dan mandi pagi, aku senang sekali karena hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah baru, aku kadang berpikir baru kemarin aku berpisah dengan teman lamaku dan sekarang pindah ke bandung bersama keluargaku dalam rangka kenaikan jabatan ayahku menjadi kepala bagian di bandung.
Aku khawatir sekali nga punya teman baru. Lalu ibuku memanggilku..
"wendy...wendy...cepat sarapan nanti kamu terlambat" teriak ibuku.
"iya bu" jawabku
Lalu aku sarapan dan ibu bertanya padaku
"gimana kamu senang tinggal di bandung" tanya ibuku
"entahlah bu...aku merasa asing aja" jawabku
"nanti kalau pulang sekolah hati2 ya dan langsung kerumah jangan main ya" kata ibuku
"iya bu" jawabku..
Aku diantar supir pribadi ibuku ke sekolah sampailah aku ke sekolah baru di bandung..
"wah...bagus banget sekolahnya" kataku
Saking kagumnya aku melihat sekolah baru, aku nga melihat ada orang di depanku lalu aku tabrak.
"(gubrak)...sorry aku nga sengaja" kataku
"hei...lo kalau jalan lihat - lihat dong" teriak cowok itu..
"orang itu keren sih tapi kayaknya angkuh dan sombong banget". Bisikku dalam hati
"gw khan udah minta maaf kok lo marah - marah sich" kataku
Lalu tiba2 temen cowok itu menegurnya "lo nga apa2 khan adit"
"gw nga apa2 bro..cewek itu memang menyebalkan" kata adit
Kemudian adit bersama temannya berlalu menuju kelasnya..
"oooh...namanya adit.." kataku dalam hati
Sampailah aku di kelas 2.2 SMUN 60 Bandung.
"diaaaaammmm...anak2 kita ada anak baru pindah dari jakarta" teriak guruku
"silahkan memperkenalkan diri kamu" kata guruku
"Selamat pagi teman2..namaku wendy sisilia, panggil aja wendy" kataku
Lalu tiba2 ada anak cowok yang nyeletuk bicara
"siapa yang nanya?" teriak cowok itu ketus..
Trus seluruh kelas pada tertawa riuh, aku malu dan kesal sekali aku lihat cowok itu, orang yang gw tabrak tadi pagi.
"ya..udah anak2 diamm semuanya, silahkan duduk wendy" kata guruku
"terima kasih bu" kataku
Akhirnya aku punya teman baru bernama heni, putri dan dina kebetulan kami memiliki kesukaan yang sama yaitu suka nonton dan membaca buku2 horror. Di jam istirahat sekolah aku bermain dan makan bersama2 mereka...
" wen..lo punya film horror terbaru nga?" kata putri
"gw punya banyak di rumah dan buku2 cerita horror juga banyak, pulang sekolah main aja ke rumah gw.
"ok..deh kita nanti bakalan main ke rumah lo wen" kata putri..
"asyik gw seneng banget nih..banyak makanan khan??" kata dina
"pikiran lo makan aja sih din" kata heni
Akhirnya gw bareng teman2 baru gw pulang ke rumah gw, tiba2 pas di gerbang sekolah ada yang menyandung kaki gw..
"aduuuh" kataku (gw hampir jatuh untung dipegangin sama heni)
"itu pembalasan atas tabrakan tadi pagi" kata adit.
"lo rese banget sih dit, jangan usil sama temen gw" kata dina
Lalu si adit pergi dengan tersenyum dan tertawa puas..
"cowok itu nyebelin banget sich" kataku.
"dia itu anak orang terkaya di bandung jadi sombong dan kurang kasih sayang orang tua" kata putri
"kayaknya dia suka sama lo deh wen" kata heni
"amit2 gw disukai sama cowok nyebelin kayak dia, lagian gw udah punya pacar di jakarta namanya roy" kataku
sampailah kita di rumah besar yang sedikit angker dan seram, yang baru di beli sama bokap gw.
"wah rumah lo gede amat pasti mahal" teriak putri
"biasa aja, mari masuk" jawabku.
Kemudian gw masuk kedalam rumah baru gw bersama teman2 baru gw..
"lo nga takut wen..tinggal di rumah ini" kata dina
"yah..mau gimana lagi, udah dibeli sama bokap gw" kataku
"wah...koleksi film lo banyak banget ya" kata heni
"klo suka pinjam aja" kataku
"wendy, kamar mandi dimana yah" kata putri
"ooooh...dari kamar gw lurus aja lewatin gudang" kataku
Setelah itu gw bercanda sama dina dan heni tiba2 putri berteriak "aaaaaaaaah..."
Lalu aku, heni dan dina kaget dan nyamperin putri ke kamar mandi
"lo...kenapa putri" kataku
"itu wen..gw melihat ada sesosok cewek di gudang lo" kata putri
"lo jangan bercanda deh..nga ada cewek lagi selain kita disini...yang ada pak tarjo pembantu gw" kataku
"coba kita cek ke dalam gudang aja yang pasti banyak perabot rumah yang sudah tersimpan lama" kata heni lalu kami bersama2 masuk kedalam gudang tersebut.
"itu lukisan siapa ya?" kata putri
"nga tahu deh...mungkin pemilik rumah yang lama" kataku
tiba2 heni berteriak "wos...gw nemu kamera photo lama, kayaknya masih bisa di pakai"
"ya..udah kita keluar dari gudang" kataku
tiba2 ada yang memencet bel pintu rumah..
"ada tamu tuh"...kata putri
Lalu aku keluar rumah lalu aku lihat si adit bareng temen2nya..
"ada apa dia ke rumah gw" pikirku
"hallo wendy...gw ke rumah lo mau minta maaf tadi gw udah kasar sama lo" kata adit
"ohya...nga apa2, gw udah maafin lo" kataku
Gw bareng temen gw boleh main di rumah lo nga?? Kata salah satu temen adit
"boleh aja tapi kok lo bisa tahu rumah gw sih" kataku
"bisalah rumah lo khan lumayan di kenal karena rumah lo dulunya pernah ada yang mati karena satu keluarga di bunuh perampok kira - kira 10 tahun yang lalu, selama itu juga tidak pernah di tempati" kata adit.
"lo jangan nakutin gw deh, ya udah masuk aja trus temen lo siapa aja" kataku
"kenalin itu andi yang pakai kacamata dan itu budi yang rambutnya botak" kata adit
"siapa wendy" kata heni
"hei dit ngapain lo ke sini" kata putri
Kring....kring...kring bunyi telepon rumahku..gw langsung kaget "siapa ya" pikirku kemudian aku tinggal mereka lalu mengangkat telepon...
"hallo" kataku
"hallo wendy ini ibu..ohya ibu ada perlu di jakarta jadi belum bisa pulang ke bandung ada sedikit masalah, kamu jaga rumah baik2 ya, besok ibu pulang" kata ibuku
Bagaikan si sambar petir gw kaget dan timbul perasaan takut di rumah seorang diri.."gimana nih" pikirku
"papa dimana bu" kataku
"Ayahmu bersama ibu sekarang, kalau ada apa2 telp ibu aja ya" sahut ibuku
"baiklah bu" kataku lemas..
"dari siapa wen kok lo sedih banget" kata putri
"gimana nih, gw di suruh jaga rumah seorang diri" kataku lirih
"hah..lo bakalan di rumah seorang diri" kata adit
"emang lo berani" kata andi
"itu dia gw nga berani, lo semua pada nginap di rumah gw ya, besokkan hari libur.."kataku
"baiklah kita bakalan nginap di rumah lo tapi gw pulang dulu ya" kata putri
Dina dan heni mengiyakan perkataan putri
"klo lo gimana dit" kataku
"klo gw sih nyantai aja nga ada yang nyariin kita2" kata adit
Akhirnya malam itu semua menginap di rumah gw..malam itu kita makan2, nonton DVD, bercanda dan bernyanyi bersama..lalu si heni mulai memphoto kami pakai kamera yang baru dia dapat dari gudang rumahku..
malam itu semakin larut lalu aku kedapur bareng heni hendak mengambil minuman dan makanan pas tiba di dapur bulu kudukku merinding.."kok udara jadi dingin banget ya" kata heni
"iya nih..jadi mengigil aja" kataku
Aku langsung berteriak ketika melihat jendela dapurku, heni langsung kabur meninggalkanku..saat itu aku melihat nenek tua mukanya hancur penuh darah nempel di kaca jendela dapur dengan mata melotot tajam. "aaaaaaaaaah...tolong...tolong" teriakku
tiba2 aku tidak dapat bergerak dan kaku lalu ada yang menarik lenganku
"cepat lari wendy" kata adit
Lalu kami lari keruang tengah kemudian sesosok wanita mengenakan baju putih keluar dari gudang wajahnya pucat sekali mirip di photo keluarga yang ada di gudang itu..
"aduh mampus..gimana nih kita bakalan mati di rumah ini" kata heni
"cepat lari keluar rumah..kita kabur dari sini" kata adit
pak tarjo..pak tarjo..aku panggil pembantuku tapi seakan hilang entah kemana..
Lalu kami lari ke ruang tamu..ketika aku ingin membuka pintu rumah terkunci.
"mampus deh...kemana kunci rumah lo" kata budi
"itu di meja tamu" kata dina
Kenapa bisa di meja ya..biasanya udah nyantel di pintu..pas aku mau ambil kunci rumah tiba2 ada tangan tanpa badan memegangku.."tolong..tolong..lalu aku berusaha menarik tanganku dan lari ke arah pintu..kemudian aku melihat cewek berbaju putih, seorang cowok dengan tusukan di dada dan nenek dengan wajah membiru menghampiri kami..kita jadi panik dan takut sekali "cepat adit..cepat buka pintunya" kataku
Pintu berhasil terbuka lalu kami lari ke arah mobil ibuku..
"cepat...dit..cepat nyalakan mobilnya" teriak putri panik..
Akhirnya mobilnya nyata lalu tiba2 setan2 itu sudah ada di depan mencoba menghalangi kami "pegangan yang kuat" kata adit lalu adit menabrak setan2 itu dan akhirnya kami selamat..
Pagi harinya ayah dan ibuku menjemputku di rumah heni karena pas aku selamat dari rumah angker itu aku telp ortuku..jadi ortuku salah dapat kunci rumah dari tempat ayahku beli rumah sebenarnya ayahku membeli perumahan elit di bandung yang ternyata tetanggaan dengan adit jadi rumah angker itu bukan rumah baruku..kata orang2 sekitar situ rumah itu suka mencari tumbal jadi mungkin sudah takdir aku sempat tinggal disitu, terus pak tarjo itu sebenarnya juga sudah mati...
Setelah hari berlalu gw udah bisa melupakan kenangan yang menyeramkan itu dan aku bahagia tinggal di rumah baruku sekarang apalagi jadi tambah akrab dengan adit karena tetanggaan..akhirnya gw jadian sama adit dan putus dengan roy ternyata dia tidak setia sama aku.....TAMAT....

0 komentar:

Posting Komentar